PENYAKIT KELINCI
Sumber Gambar: http://2.bp.blogspot.com |
Kematian kelinci akibat penyakit berkisar antara 15 -40 %. Kematian
banyak terjadi pada masa menyusui hingga penyapihan. Faktor penyebab
timbulnya penyakit adalah karena kurangnya menjaga kebersihan kandang,
pemberian pakan yang berkualitas rendah dan jumlahnya kurang, pemberian
air minum yang kotor dan kurang, juga karena tertular kelinci lain yang
menderita sakit dan perubahan cuaca.
Gejala-gejala kelinci yang sakit : lesu, nafsu makan hilang, mata sayu
dan suhu badan naik serta pernafasan yang terengah-engah. Penyakit yang
paling sering menyerang ternak kelinci adalah Kudis/ Scabies,
Coccidiosis, Pneuomonia dan Enteristis. Keempat penyakit ini umumnya
disebabkan kurangnya sanitasi dari lingkungan peternakan.
Penyakit pada kulit : 1) Scabies, disebabkan oleh kutu. Kulit menjadi
bersisik kemerah-merahan, rambut rontok, bulu disekitar menjadi koreng
dan rontok. Pencegahannya adalah dengan meningkatkan kebersihan kandang,
jangan sampai kotor dan becek. Pengobatan pertama, bulu yang disekitar
kulit yang kudisan dipotong pendek atau dicukur, kemudian dicuci dengan
sabun.Daerah kulit yang sakit diolesi dengan salep belerang yang terdiri
dari campuran tepung belerang dan vaselin (perbandingan 1 : 3).
2). Kanker telinga, gejala : ternak mengoyang-goyangkan kepala dan
mengaruk-garuk telinga, permukaan kulit telinga berwarna kuning putih
atau kemerah-merahan bersisik. Penyebab karena kuman melalui pakan dan
kandang yang kotor. Pengobatan : buang sisik yang keras tersebut,
kemudian bagian dalam telinga diolesi dengan campuran 1 sendok teh
minyak sayur + 3 tetes yodium. Lakukan hal ini setiap minggu. Kandang
dan peralatan kelinci yang terserang harus dibersihkan dandisucihamakan.
3). Bisul/ bengkak dibawah kulit, dibawah kulit ada ada bisul yang
kelihatan sakit dan terasa panas. Kalau sudah ahmpir pecah bulu
disekitar bisul digunting kemudian bisul digunting dan dibedah . Isinya
dikeluarkan dan dibersihkan dengan kapas kemudian diolesi dengan yodium
tinctur. Bila lukanya lebar diberi verban dan plester.
Gangguan pada alat pencernaan : 1)Coccidiosis (berak darah), gejala :
mencret, berlendir, tidak mau makan, berat badan tidak bertambah, sering
diikuti dengan pneumonia. Pencegahan/ pengobatan : lantai kandang harus
selalu bersih dan kering. Usahakan pakan dan minum tidak terkontaminasi
oleh faeses. Diberi arang botak, kunyit dan pakan serat tinggi. 2).
Enteritis/ kembung perut, gejala : perut bengkak,nafsu makan hilang,
kulit kasar, faeses encer dan berlendir, mata lemah, disebabkan oleh
pakan dan hijauan yang berjamur. Pengobatan dengan obat sulfa atau
antiobotik, secara tradisional dengan minyak adas dan minyak kelapa 1
sendok teh.
3). Sembelit, gejala tidak bisa buang air besar, kencing sedikit dan
gelisah.Penyebabnya pemberian ransum kering tidak diimbangi air minum
yang cukup. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian air minum
sebanyak-banyaknya.
Gangguan alat pernafasan : 1). Pneumonia/ Radang kelenjar Paru-paru, infeksi oleh bakteri dalam paru-paru, disebabkan oleh lingkungan yang terlalu lembab, angin kencang atau kehujanan. Gejala : kehilangan nafsu makan, selalu kehausan, susah bernafas. Jika sudah berat suhu tubuh sangat tinggi, mencret, mata dan telinga berwarna biru. Pengobatan : injeksi dengan campuran penicillin 400.000 unit + 0,5 gram streptomycin sebanyak 2 ml di intramusculer. Ulangi pada hari ke 3 dan tutup kandang apabila angin kencang.
Gangguan alat pernafasan : 1). Pneumonia/ Radang kelenjar Paru-paru, infeksi oleh bakteri dalam paru-paru, disebabkan oleh lingkungan yang terlalu lembab, angin kencang atau kehujanan. Gejala : kehilangan nafsu makan, selalu kehausan, susah bernafas. Jika sudah berat suhu tubuh sangat tinggi, mencret, mata dan telinga berwarna biru. Pengobatan : injeksi dengan campuran penicillin 400.000 unit + 0,5 gram streptomycin sebanyak 2 ml di intramusculer. Ulangi pada hari ke 3 dan tutup kandang apabila angin kencang.
Pencegahan dengan menyediakan ventilasi yang cukup dan sinar matahari.
Jangan sampai berdesak-desakan dalam kandang dan tidak lembab. 2) Pilek,
disebabkan oleh bakteri atau virus, gejala : bersin-bersin,hidung
mengeluarkan lendir, kaki depan selalu berusaha menggaruk hidung, mata
sembab dan dapat menular. Pengobatan dengan pemberian antibiotik seperti
pennicilin atau anti cold. Pencegahan dengan mengurangi kepadatan isi
kandang dan diberikan makanan hijau yang segar.
Untuk mengatasi penyakit- penyakit diatas, tindakan pencegahan yang baik
adalah dengan sanitasi yaitu melalui pembersihan kandang. Lantai,
tempat makan/ minum yang telah dikotori sisa makanan harus selalu
dibersihkan. Tempat makan dan minum dicuci lalu dijemur di sinar
matahari langsung. Sedangkan kandang dan peralatan makan yang telah
dipakai kelinci yang sakit harus disemprot dengan desinfectant seperti
lysol, creolin. Dinding lantai dicat dengan teer atau dikapur dengan
cairan kapur yang kental. Selain itu lakukan isolasi bagi ternak yang
baru datang selama seminggu, dan pisahkan ternak yang sakit.
Penulis : Asia (Penyuluh BPSDMP)
Sumber informasi :
- Teknologi Budidaya Kelinci 2010. Direktorat Jenderal Peternakan. Direktorat Budidaya Ternak Non Ruminansia.
- Beternak Kelinci. 2008. Direktorat Jenderal Peternakan. Direktorat Budidaya Ternak Non Ruminansia.
- Pedoman Beternak Kelinci. 1980. Direktorat Bina Produksi. Direktorat Jenderal peternakan.
Sumber informasi :
- Teknologi Budidaya Kelinci 2010. Direktorat Jenderal Peternakan. Direktorat Budidaya Ternak Non Ruminansia.
- Beternak Kelinci. 2008. Direktorat Jenderal Peternakan. Direktorat Budidaya Ternak Non Ruminansia.
- Pedoman Beternak Kelinci. 1980. Direktorat Bina Produksi. Direktorat Jenderal peternakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar