Senin, 18 Februari 2013

PENYAKIT KELINCI

Sumber Gambar: http://2.bp.blogspot.com
Kematian kelinci akibat penyakit berkisar antara 15 -40 %. Kematian banyak terjadi pada masa menyusui hingga penyapihan. Faktor penyebab timbulnya penyakit adalah karena kurangnya menjaga kebersihan kandang, pemberian pakan yang berkualitas rendah dan jumlahnya kurang, pemberian air minum yang kotor dan kurang, juga karena tertular kelinci lain yang menderita sakit dan perubahan cuaca.
Gejala-gejala kelinci yang sakit : lesu, nafsu makan hilang, mata sayu dan suhu badan naik serta pernafasan yang terengah-engah. Penyakit yang paling sering menyerang ternak kelinci adalah Kudis/ Scabies, Coccidiosis, Pneuomonia dan Enteristis. Keempat penyakit ini umumnya disebabkan kurangnya sanitasi dari lingkungan peternakan.
 
Penyakit pada kulit : 1) Scabies, disebabkan oleh kutu. Kulit menjadi bersisik kemerah-merahan, rambut rontok, bulu disekitar menjadi koreng dan rontok. Pencegahannya adalah dengan meningkatkan kebersihan kandang, jangan sampai kotor dan becek. Pengobatan pertama, bulu yang disekitar kulit yang kudisan dipotong pendek atau dicukur, kemudian dicuci dengan sabun.Daerah kulit yang sakit diolesi dengan salep belerang yang terdiri dari campuran tepung belerang dan vaselin (perbandingan 1 : 3).
 
2). Kanker telinga, gejala : ternak mengoyang-goyangkan kepala dan mengaruk-garuk telinga, permukaan kulit telinga berwarna kuning putih atau kemerah-merahan bersisik. Penyebab karena kuman melalui pakan dan kandang yang kotor. Pengobatan : buang sisik yang keras tersebut, kemudian bagian dalam telinga diolesi dengan campuran 1 sendok teh minyak sayur + 3 tetes yodium. Lakukan hal ini setiap minggu. Kandang dan peralatan kelinci yang terserang harus dibersihkan dandisucihamakan.
 
3). Bisul/ bengkak dibawah kulit, dibawah kulit ada ada bisul yang kelihatan sakit dan terasa panas. Kalau sudah ahmpir pecah bulu disekitar bisul digunting kemudian bisul digunting dan dibedah . Isinya dikeluarkan dan dibersihkan dengan kapas kemudian diolesi dengan yodium tinctur. Bila lukanya lebar diberi verban dan plester.
Gangguan pada alat pencernaan : 1)Coccidiosis (berak darah), gejala : mencret, berlendir, tidak mau makan, berat badan tidak bertambah, sering diikuti dengan pneumonia. Pencegahan/ pengobatan : lantai kandang harus selalu bersih dan kering. Usahakan pakan dan minum tidak terkontaminasi oleh faeses. Diberi arang botak, kunyit dan pakan serat tinggi. 2). Enteritis/ kembung perut, gejala : perut bengkak,nafsu makan hilang, kulit kasar, faeses encer dan berlendir, mata lemah, disebabkan oleh pakan dan hijauan yang berjamur. Pengobatan dengan obat sulfa atau antiobotik, secara tradisional dengan minyak adas dan minyak kelapa 1 sendok teh.
 
3). Sembelit, gejala tidak bisa buang air besar, kencing sedikit dan gelisah.Penyebabnya pemberian ransum kering tidak diimbangi air minum yang cukup. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian air minum sebanyak-banyaknya.
Gangguan alat pernafasan : 1). Pneumonia/ Radang kelenjar Paru-paru, infeksi oleh bakteri dalam paru-paru, disebabkan oleh lingkungan yang terlalu lembab, angin kencang atau kehujanan. Gejala : kehilangan nafsu makan, selalu kehausan, susah bernafas. Jika sudah berat suhu tubuh sangat tinggi, mencret, mata dan telinga berwarna biru. Pengobatan : injeksi dengan campuran penicillin 400.000 unit + 0,5 gram streptomycin sebanyak 2 ml di intramusculer. Ulangi pada hari ke 3 dan tutup kandang apabila angin kencang.
 
Pencegahan dengan menyediakan ventilasi yang cukup dan sinar matahari. Jangan sampai berdesak-desakan dalam kandang dan tidak lembab. 2) Pilek, disebabkan oleh bakteri atau virus, gejala : bersin-bersin,hidung mengeluarkan lendir, kaki depan selalu berusaha menggaruk hidung, mata sembab dan dapat menular. Pengobatan dengan pemberian antibiotik seperti pennicilin atau anti cold. Pencegahan dengan mengurangi kepadatan isi kandang dan diberikan makanan hijau yang segar.
 
Untuk mengatasi penyakit- penyakit diatas, tindakan pencegahan yang baik adalah dengan sanitasi yaitu melalui pembersihan kandang. Lantai, tempat makan/ minum yang telah dikotori sisa makanan harus selalu dibersihkan. Tempat makan dan minum dicuci lalu dijemur di sinar matahari langsung. Sedangkan kandang dan peralatan makan yang telah dipakai kelinci yang sakit harus disemprot dengan desinfectant seperti lysol, creolin. Dinding lantai dicat dengan teer atau dikapur dengan cairan kapur yang kental. Selain itu lakukan isolasi bagi ternak yang baru datang selama seminggu, dan pisahkan ternak yang sakit.

 
Penulis : Asia (Penyuluh BPSDMP)
Sumber informasi :
- Teknologi Budidaya Kelinci 2010. Direktorat Jenderal Peternakan. Direktorat Budidaya Ternak Non Ruminansia.
- Beternak Kelinci. 2008. Direktorat Jenderal Peternakan. Direktorat Budidaya Ternak Non Ruminansia.
- Pedoman Beternak Kelinci. 1980. Direktorat Bina Produksi. Direktorat Jenderal peternakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar